jika anda dan sekeluarga berminat melakukan perjalanan wisata ke berbagai tempat wisata di indonesia, seperti pantai, pekan raya jakarta, malioboro dll, hati-hatilah!
akhir pekan kemarin saya dan teman saya baru saja melakukan perjalanan wisata ke daerah pantai carita propinsi banten, terakhir saya pergi ke sana saat masih sekolah dasar bersama keluarga saya, selalu menginap di resort mutiara carita. saat akhir pekan kemarin saya agak kaget melihat pantai carita sudah dikapling-kapling, saya mencoba masuk salah satu tempat, lupa namanya, ketika masuk pintu gerbang, seperti biasa kami dicegat ‘petugas’, kali ini petugasnya ‘abal-abal’ alias asal-asalan seperti preman, kami bertanya, dia melihat-lihat ke dalam avanza sewaan kami, dan melemparkan harga 50 ribu, WTF!!!?? kapling pantai yang tak bisa dibilang bagus, lokasi yang terkesan asal buat, agak kumuh, dengan fasilitas yang memilukan begitu dihargai 50ribu adalah sesuatu yang tidak logis. teman saya yang saat itu kebelet buang air berusaha menawar dengan berdalih cuma ke toilet sebentar, dia sebut 30ribu, muak, kami putar balik keluar. karena terpaksa semua pantai dikapling-kapling, kami akhirnya ke kapling pantai juga.
ternyata memang kapling tak sebatas itu, ada sebuah kapling di sebelah kapling yang kami masuki, terpisah oleh sungai kecil/selokan dengan lebar kira-kira 5 meter, dihubungkan jembatan bambu asal-asalan, tak ada tanda apapun, kami melewatinya, sesaat setelah sampai di pantai sebelah, lagi-lagi preman mendatangi kami dengan berkata, “mas itu mas lewat jembatan buatan orang-orang sini, bayar 2000 rupiah per-orang, sekali lagi WTF!!! kali ini bukan nominalnya yang kami persoalkan, penipuan, penjebakan, mencari uang dengan menjijikkannya itu loh! setelah kejadian-kejadian memuakkan tersebut kami jadi ekstra hati-hati, tak sembarangan menyentuh ‘buatan manusia’ macam jembatan sialan itu, takut jika ‘sentuh=bayar’, bertanya harga makanan dan minuman yang untungnya sangat normal.
ternyata memang banyak kasus penipuan seperti itu di tempat wisata, saya sudah mengalami peristiwa bodoh dulu dimana tidak bertanya ketika akan makan di daerah malioboro, akhirnya menghadapi kenyataan pahit, makan soto kalo ga salah di saat harga soto normalnya 2000-4000 rupiah, ini malah kena tagih 25ribu rupiah, setelah itu setiap mau makan dimana pun saya harus tahu terlebih dahulu daftar harganya bahkan sebelum duduk. terlebih banyak kasus penipuan yang lebih berat lagi di luar area pekan raya jakarta yang dialami banyak orang yang mana makan nasi goreng kaki lima busuk pinggir jalan berdua atau bertiga saja bisa kena ratusan ribu, dan parkir motorpun bisa 50 ribu rupiah, hati-hati! jaringan preman menggurita di area luar pekan raya jakarta, usahakan naik angkutan umum dan hindari makan diluar area, sumber http://www.k*skus.us/showthread.php?t=9437897 dan http://www.k*skus.us/showthread.php?t=9367723
terakhir cerita dari teman saya, dia bercerita temannya, sebut saja si A, pergi dengan pacarnya. mereka berwisata ke monas, sambil beristirahat, mereka membeli 2 teh botol, ketika akan membayar, penjual memberi harga ratusan ribu rupiah, tak terima, mereka terlibat adu mulut yang ikut menyeret beberapa orang disana, mereka terpecah menjadi 2 kubu, pendukung penjual dan pendukung si A, situasi memanas akhirnya untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan akhirnya si A membayarnya.
masih banyak dan terlalu banyak kisah-kisah memuakkan lainnya yang kerap kita temui di tempat-tempat wisata, mudah-mudahan hal tersebut tidak mengurangi minat kita untuk berwisata karena berwisata itu penting untuk kesehatan jiwa dan raga, pengetahuan, dan lain-lain.
berikut tips-tips yang patut diperhatikan untuk menghindari penipuan di tempat wisata :
1. cari INFORMASI sebanyak-banyaknya mengenai tempat wisata yang akan kita tuju, hal-hal seperti tema wisata, kondisi umum tempat wisata, akses jalan, transportasi, akomodasi, fasilitas wisata yang ada, survei harga, dan lain-lain. info-info ini bisa kita dapatkan melalui internet (cari saja di google), media televisi, media cetak, ataupun bertanya kepada orang yang sudah pernah berwisata ke tempat yang kita tuju.
2. TANYA HARGA setiap kita akan membeli sesuatu, baik itu makanan, minuman, fasilitas yang disewakan seperti parkir, penginapan, sewa papan luncur, tenda, tikar dan lain-lain.
3. kalau memungkinkan, pakai angkutan umum, karena biasanya petugas-petugas ‘ilegal’ macam preman tempat wisata seenaknya menentukan tarif, apalagi jika wisatawan menggunakan mobil pribadi
4. hindari menyentuh/memakai benda-benda buatan manusia semisal jembatan yang dibuat para preman, biasanya itu jebakan, beda dengan misalkan jembatan yang terdapat di DALAM AREA wanawisata resmi yang dikelola pihak yang berwenang seperti Taman Hutan Raya Juanda Bandung, tentu tidak akan dipungut biaya melintas.
baru itu yang bisa saya sampaikan demi menghindari jatuhnya korban penipuan yang lebih banyak, selamat berwisata!